Aphasia
memproduksi atau memahami bahasa secara lisan atau tertulis. Secara umum, aphasiamenunjukkan kerusakan total kemampuan bahasa, dan dysphasia tingkat kerusakan tidak total. Namun, istilah dysphasia dibingungkan dengan disfagia, sebuah gangguan menelan.
Tergantung pada daerah dan luasnya kerusakan otak, orang yang menderita aphasia mungkin dapat berbicara, tetapi tidak menulis, atau sebaliknya, atau menampilkan salah satu dari berbagai kekurangan dalam bahasa pemahaman dan keluaran hasil, seperti mampu bernyanyi tapi tidak bisa berbicara. Afasia mungkin terjadi bersama- sama dengan gangguan bicara seperti gangguan berbicara dysarthria atau apraxia, yang juga akibat dari kerusakan otak.
Aphasia dapat dinilai dalam berbagai cara, dari pemeriksaan klinis selama beberapa jam memeriksa komponen- komponen bahasa dan komunikasi. Prognosis aphasia sangat bervariasi tergantung pada usia pasien, lokasi dan ukuran lesi, dan jenis aphasia.
Penyebab
Aphasia biasanya disebabkan oleh lesi dalam area berbahasa yang berhubungan dengan lobus frontal, lobus temporal dan lobus parietal di otak, seperti wilayah Broca, Wernicke’s area, dan jalur saraf di antara mereka. Area ini hampir selalu terletak di belahan otak kiri,dan pada banya orang tempat ini sebagai kemampuan untuk memnghasilkan dan memahami bahasa. Namun, minoritas mengatakan bahwa kemampuan bahasa yang ditemukan berada di belahan kanan. Pada kasus yang kedua, kerusakan daerah bahasa ini dapat disebabkan oleh stroke, traumatis, atau lainnya cedera otak. Aphasia berkembang secara perlahan-lahan, seperti dalam kasus tumor otak atau progresif penyakit saraf, misalnya penyakitAlzheimer atau Parkinson. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh perdarahan tiba- tiba yang terjadi di dalam otak. Neurologis kronis tertentu, seperti epilepsi atau migren, dapat juga meliputi gejala episodik. Aphasia juga terdaftar sebagai efek samping yang jarang darifentanyl, suatu opioid yang digunakan untuk mengontrol rasa sakit kepala kronis.
Gejala
Penderita Aphasia mungkin mengalami salah satu dari perilaku berikut karena cedera otak yang diperoleh, meskipun beberapa dari gejala- gejala ini mungkin disebabkan oleh atau berhubungan dengan
masalah seperti seiring dysarthria atau apraxia.
· ketidakmampuan untuk bicara spontan
· ketidakmampuan untuk membentuk kata-kata
· ketidakmampuan untuk menyebut nama objek
· ketidakmampuan untuk mengulang frase
· tidak bisa melengkapi kalimat
· terbatasnya perilaku verbal
· kesulitan dalam penamaan atau pelabelan
Perawatan
Tidak ada satu perawatan yang terbukti secara efektif untuk mengobati semua jenis aphasia. TerapiIntonasi Melodis sering digunakan untuk mengobati aphasia terbukti sangat efektif dalam beberapa kasus.
Tokoh terkenal penderita
4. Sven Nykvist
6. Antony Flew
7. Bob Woodruff
9. Toggle, veteran perang Irak yang terluka.
Posting Komentar
Posting Komentar